Afasia adalah gangguan kemampuan berbahasa.
Para penderita afasia dapat mengalami gangguan berbicara,
memahami sesuatu, membaca, menulis, dan berhitung.
Penyebab afasia selalu berupa cedera otak.
Pada kebanyakan kasus, afasia dapat disebabkan oleh
pendarahan otak. Selain itu juga dapat disebabkan oleh
kecelakaan atau tumor.
Seseorang mengalami pendarahan otak jika aliran darah di otak tiba-tiba
mengalami gangguan. Hal ini dapat terjadi melalui dua cara yaitu: terjadi
penyumbatan pada pembuluh darah atau kebocoran pada pembuluh
darah.
Penyumbatan:
Disebabkan oleh penebalan dinding pembuluh darah (trombosis)
atau penggumpalan darah (emboli) yang mengakibatkan penyumbatan
pembuluh darah. Dalam hal ini terjadi serangan otak.
Kebocoran:
Di pembuluh darah terdapat bagian yang lemah (aneurisma). Bagian
tersebut dapat menjadi berpori-pori, selanjutnya mengalami kebocoran,
bahkan pecah. Dalam hal ini terjadi pendarahan otak.
Oleh para dokter, pendarahan otak disebut CVA: Cerebro Vasculair Accident
atau Kecelakaan Vaskuler Otak.
Bahasa merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kita berbicara dengan orang lain, kita membaca koran, kita bekerja, dan
belajar. Kita juga menggunakan bahasa untuk mengungkapkan pemikiran
kita dengan jelas. Juga untuk merencanakan masa depan kita.
Para penderita afasia dapat mengalami kesulitan akan banyak hal. Hal-hal
tersebut sebelumnya merupakan sesuatu yang biasa terjadi di kehidupannya
sehari-hari, seperti:
• Melakukan percakapan
• Berbicara dalam grup atau lingkungan yang gaduh
• Membaca buku, koran, majalah atau papan petunjuk di jalan raya.
• Pemahaman akan lelucon atau menceritakan lelucon
• Mengikuti program di televisi atau radio
• Menulis surat atau mengisi formulir
• Bertelefon
• Berhitung, mengingat angka, atau berurusan dengan
uang
• Menyebutkan namanya sendiri atau nama-nama anggota keluarga
Penderita afasia mengalami kesulitan menggunakan bahasa, tetapi mereka
bukan orang tidak waras!
bahasa isyarat, gambar, tulisan atau dengan menunjuk
Kebanyakan penderita afasia mendapati kehidupan mereka berbeda sama
sekali. Hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan dengan mudah, sekarang
dilakukan dengan susah payah dan membutuhkan lebih banyak waktu.
Banyak penderita afasia tidak percaya diri dan khawatir akan masa
depannya. Oleh karena itu, bantuan dan dukungan dari lingkungan mereka
merupakan hal yang sangat penting. Bertemu dengan penderita afasia lainnya
juga membantu. Para penderita afasia bahkan dapat memahami satu sama
lain tanpa kata-kata.
Apa yang dapat Anda lakukan?
• Katakan pada orang lain bahwa Anda menderita afasia.
• Pakai kartu penanda, dimana tertulis apa itu afasia
• Jika dengan berbicara tidak berhasil, coba gunakan bahasa isyarat,
gambar, tulisan atau dengan menunjuk untuk memperjelas apa yang
Anda maksudkan
• Minta pertolongan pada keluarga atau teman
• Rencanakan dan siapkan di pikiran Anda atau tulis percakapan yang
akan Anda lakukan.Afasia adalah gangguan kemampuan berbahasa.
Para penderita afasia dapat mengalami gangguan berbicara,
memahami sesuatu, membaca, menulis, dan berhitung.
Penyebab afasia selalu berupa cedera otak.
Pada kebanyakan kasus, afasia dapat disebabkan oleh
pendarahan otak. Selain itu juga dapat disebabkan oleh
kecelakaan atau tumor.
Seseorang mengalami pendarahan otak jika aliran darah di otak tiba-tiba
mengalami gangguan. Hal ini dapat terjadi melalui dua cara yaitu: terjadi
penyumbatan pada pembuluh darah atau kebocoran pada pembuluh
darah.
Penyumbatan:
Disebabkan oleh penebalan dinding pembuluh darah (trombosis)
atau penggumpalan darah (emboli) yang mengakibatkan penyumbatan
pembuluh darah. Dalam hal ini terjadi serangan otak.
Kebocoran:
Di pembuluh darah terdapat bagian yang lemah (aneurisma). Bagian
tersebut dapat menjadi berpori-pori, selanjutnya mengalami kebocoran,
bahkan pecah. Dalam hal ini terjadi pendarahan otak.
Oleh para dokter, pendarahan otak disebut CVA: Cerebro Vasculair Accident
atau Kecelakaan Vaskuler Otak.
Bahasa merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kita berbicara dengan orang lain, kita membaca koran, kita bekerja, dan
belajar. Kita juga menggunakan bahasa untuk mengungkapkan pemikiran
kita dengan jelas. Juga untuk merencanakan masa depan kita.
Para penderita afasia dapat mengalami kesulitan akan banyak hal. Hal-hal
tersebut sebelumnya merupakan sesuatu yang biasa terjadi di kehidupannya
sehari-hari, seperti:
• Melakukan percakapan
• Berbicara dalam grup atau lingkungan yang gaduh
• Membaca buku, koran, majalah atau papan petunjuk di jalan raya.
• Pemahaman akan lelucon atau menceritakan lelucon
• Mengikuti program di televisi atau radio
• Menulis surat atau mengisi formulir
• Bertelefon
• Berhitung, mengingat angka, atau berurusan dengan
uang
• Menyebutkan namanya sendiri atau nama-nama anggota keluarga
Penderita afasia mengalami kesulitan menggunakan bahasa, tetapi mereka
bukan orang tidak waras!
bahasa isyarat, gambar, tulisan atau dengan menunjuk
Kebanyakan penderita afasia mendapati kehidupan mereka berbeda sama
sekali. Hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan dengan mudah, sekarang
dilakukan dengan susah payah dan membutuhkan lebih banyak waktu.
Banyak penderita afasia tidak percaya diri dan khawatir akan masa
depannya. Oleh karena itu, bantuan dan dukungan dari lingkungan mereka
merupakan hal yang sangat penting. Bertemu dengan penderita afasia lainnya
juga membantu. Para penderita afasia bahkan dapat memahami satu sama
lain tanpa kata-kata.
Apa yang dapat Anda lakukan?
• Katakan pada orang lain bahwa Anda menderita afasia.
• Pakai kartu penanda, dimana tertulis apa itu afasia
• Jika dengan berbicara tidak berhasil, coba gunakan bahasa isyarat,
gambar, tulisan atau dengan menunjuk untuk memperjelas apa yang
anda maksudkan
• Minta pertolongan pada keluarga atau teman
• Rencanakan dan siapkan di pikiran Anda atau tulis percakapan yang
akan Anda lakukan.
Sabtu, 31 Desember 2011
Afasia
06.24
Angga Pranidhana
0 komentar:
Posting Komentar