Pages

Jumat, 09 Maret 2012

Cara Membuat Scroll Pada Archive Blog


Membuat Scroll Pada Archive Blog memang ini merupakan tips dan trik blogspot lama alias jadul. Tapi gak ada salahnya kalau saya sampaikan disini kembali mengingat banyak teman-teman yang saat ini belajar ngeblog dengan blogspot dan tertarik untuk Membuat Scroll Pada Archive Blog mereka. Jangan tanya bagaimana di wordpress.com karena judulnya Cara Mudah Membuat Scroll Pada Archive Blogspot, ya ini untuk blogspot :mrgreen:
Oke langsung saja ya, soalnya saya juga g hobi ngoceh panjang-panjang, lagian masih banyak kerjaan :D . Ingat Cara Mudah Membuat Scroll Pada Archive Blogspot ini hanya untuk pengguna blogspot, dan baca baik-baik caranya berikut ini
Untuk lebih  jelasnya langsung saja langkahnya seperti ini :
  1. Masuk dulu ke Acount Blogger atau Dashboard
  2. Pilih Layout , lalu klik Edit HTML
  3. Centang dulu  Expand Widget Templates
  4. Cari kode yang seperti ini : <div id=’ArchiveList’>  atau kata Archive.
  5. Untuk memudahkan mencarinya , pakai saja Ctrl +F , terus ketik kata yang dicari dikotak yang disediakan, lalu klik next. 
  6. Kalau sudah,  tambahkan kode warna ungu itu sebagai scrollnya
  7. Lengkapnya kode tersebut seperti dibawah ini :
<h2><data:title/></h2></b:if>
<div class='widget-content'> 
<div style='overflow:auto; width:ancho; height:200px;'>
<div id='ArchiveList'>
<div expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_ArchiveList&quot;'>
<b:if cond='data:style == &quot;HIERARCHY&quot;'> <b:include data='data' name='interval'/>
</b:if>
<b:if cond='data:style == &quot;FLAT&quot;'>
<b:include data='data' name='flat'/>
</b:if>
<b:if cond='data:style == &quot;MENU&quot;'>
<b:include data='data' name='menu'/>
</b:if>
</div></div>
</div>
<b:include name='quickedit'/>
</div> </b:includable>
Sampai disini, masih ada yang bingung dan ingin ditanyakan ? sebagai catatan saja angka 200 tersebut merupakan ukuran dari tinggi kotak scroll itu, kalian bisa merubahnya sendiri sesuai dengan selera masing-masing dan silahkan disesuaikan.
Mudah bukan ?

Osdoscrick Virus Dosman


Salam sahabat semua,,, Kali ini saya punya foto-foto osdoscrick X5 virusss,,,, Oh iya sebelumnya osdoscrick adalah kompetisi cricket antar kelas di SMA Negeri 1 Gianyar. Pada kompetisi ini selain mencari juara, kompetisi ini diadakan untuk memilih bakat-bakat muda di bidang cricket yang nantinya akan diseleksi untuk bermain di Porseni... Ok gan berikut ini  foto-foto osdoscrick X5... Maaf sebelumnya karena foto-fotonya sedikit jadi segini yang baru dapat saya upload... XD

Bowling Kirana

Kafe Blue Eyes X5 (klub X5 yang paling kuat)
Selebrasi Six run
All Star cowok X5 VS All Star Cowok X8

Kafe seven-seven X5
Kelima kafe X5
Nyari Run
Run

All of X5
Kafe Romeo X5
Sehabis Bertanding Dan Dapt Piala
Pemain BE (kafe Blue Eyes)

All star putra X5
Kafe Remang X5

Kafe Ayu X5

Cerita Rakyat Jawa Barat


Cerita Rakyat Jawa Barat
Asal Mula Kota Cianjur Konon, di suatu daerah di Jawa Barat, sekitar daerah Cianjur, hiduplah seorang lelaki yang kaya raya. Kekayaannya meliputi seluruh sawah dan ladang yang ada di desanya. Penduduk hanya menjadi buruh tani yang menggarap sawah dan ladang lelaki kaya tersebut. Sayang, dengan kekayaannya, lelaki tersebut menjadi orang yang sangat susah menolong, tidak mau memberi barang sedikitpun, sehingga warga sekelilingnya memanggilnya dengan sebutan Pak Kikir. Sedemikian kikirnya, bahkan terhadap anak lelakinya sekalipun. Di luar sepengetahuan ayahnya, anak Pak Kikir yang berperangai baik hati sering menolong orang yang membutuhkan pertolongannya. Salah satu kebiasaan di daerah tersebut adalah mengadakan pesta syukuran, dengan harapan bahwa panen di musim berikutnya akan menjadi lebih baik dari panen sebelumnya.
Karena ketakutan semata, Pak Kikir mengadakan pesta dengan mengundang para tetangganya. Tetangga Pak Kikir yang diundang berharap akan mendapat jamuan makan dan minum yang menyenangkan. Akan tetapi mereka hanya bisa mengelus dada manakala jamuan yang disediakan Pak Kikir hanya ala kadarnya saja, dengan jumlah yang tidak mencukupi sehingga banyak undangan yang tidak dapat menikmati jamuan. Diantara mereka ada yang mengeluh,”Mengundang tamu datang ke pesta, tapi jamuannya tidak mencukupi! sungguh kikir orang itu”. Bahkan ada yang mendoakan yang tidak baik kepada Pak Kikir karena kekikirannya tersebut. Di tengah-tengah pesta, datanglah seorang nenek tua renta, yang langsung meminta sedekah kepada Pak Kikir. “Tuan, berilah saya sedekah dari harta tuan yang berlimpah ini”, kata sang nenek dengan terbata-bata. Bukannya memberi, Pak Kikir malah menghardik nenek tersebut dengan ucapan yang menyakitkan hati, bahkan mengusirnya. Dengan menahan sakit hati yang sangat mendalam, nenek tersebut akhirnya meninggalkan tempat pesta yang diadakan Pak Kikir. Sementara itu, karena tidak tega menyaksikan kelakuan ayahnya, anak Pak Kikir mengambil makanan dan membungkusnya. Kemudian dengan sembunyi-sembunyi dia mengikuti si nenek tersebut hingga di ujung desa. Makanan tersebut diserahkannya kepada sang nenek. Mendapatkan makanan yang sedemikian diharapkannya, sang nenekpun memakannya dengan lahap. Selesai makan, dia mengucapkan terima kasih dan mendoakan anak Pak Kikir agar menjadi orang yang hidup dengan kemuliaan. Kemudian dia melanjutkan perjalanannya hingga tibalah di salahsatu bukit yang dekat dengan desa tersebut. Dari atas bukit, dia menyaksikan satu-satunya rumah yang paling besar dan megah adalah rumah Pak Kikir.
Mengingat apa yang dialaminya sebelumnya, maka kemarahan sang nenek kembali muncul, sekali lagi dia mengucapkan doa agar Pak Kikir yang serakah dan kikir itu mendapat balasan yang setimpal. Kemudian dia menancapkan tongkat yang sejak tadi dibawanya, ke tanah tempat dia berdiri, kemudian dicabutnya lagi tongkat tersebut. Aneh bin ajaib, dari tempat ditancapkannya tongkat tersbut kemudian mencarlah air yang semakin lama semakin besar dan banyak, dan mengalir tepat ke arah desa Pak Kikir. Menyaksikan datangnya air yang seperti air bah, beberapa warga desa yang kebetulan berada dekat dengan bukitpun berteriak saling bersahutan mengingatkan warga desa, “banjir!!!” Penduduk desa kemudian menjadi panik, dan saling berserabutan ke sana ke mari. Ada yang segera mengambil harta yang dimilikinya, ada yang segera mencari dan mengajak sanak keluarganya untuk mengamankan diri. Melihat kepanikan tersebut, anak Pak Kikir segera menganjurkan para penduduk untuk segera meninggalkan rumah mereka. “Cepat tinggalkan desa ini, larilah ke atas bukit yang aman” katanya memerintahkan. Dia menyuruh warga untuk meninggalkan segala harta sawah dan ternak mereka untuk lebih mengutamakan keselamatan jiwa masing-masing. Sementara itu, Pak Kikir yang sangat menyayangi hartanya tidak mau begitu saja pergi ke bukit sebagaimana anjuran anaknya. Dia berpikir bahwa apa yang dimilikinya bisa menyelematkannya. Dia tidak mau diajak pergi, walau air semakin naik dan menenggelamkan segala apa yang ada di desa tersebut. Ajakan anaknya untuk segera pergi dibalas dengan bentakan dan makian yang sungguh tidak enak didengar. Akhirnya anak Pak Kikir meninggalkan ayahnya yang sudah tidak bisa dibujuk lagi. Warga yang selamat sungguh bersedih meliaht desanya yang hilang bak ditelan air banjir. Tetapi mereka bersyukur karena masih selamat. Kemudian bersama-sama mereka mencari tempat tinggal baru yang aman.
Atas jasa-jasanya, anak Pak Kikir pun diangkat menjadi pemimpin mereka yang baru. Dengan dipimpin pemimpin barunya, warga bersepakat untuk membagi tanah di daerah baru tersebut untuk digarap masing-masing. Anak Pak Kikirpun mengajarkan mereka menanam padi dan bagaimana caranya menggarap sawah yang kemudian dijadikan sawah tersebut. Warga selalu menuruti anjuran pemimpin mereka, sehingga daerah ini kemudian dinamakan Desa Anjuran. Desa yang kemudian berkembang menjadi kota kecil inipun kemudian dikenal sebagai Kota Cianjur.

Minggu, 04 Maret 2012

Gale-galean (gobak sodor)




KATA PENGANTAR

Om Swastiastu

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Shang Hyang Widhi Wasa atas anugerahnya sehingga dalam kesempatan kali ini, kami dapat menyelesaikan tugas olahraga yang berupa makalah yang membahas tentang permainan tradisional yaitu “Gale Galean
kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan membantu dalam penulisan karya ilmiah ini.
Kami meminta maaf yang sebesar besarnya jika ada kesalahan kata baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kami menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Kami mengucapkan terima kasih atas kritikan dan saran yang membangun.


Om Santih, Santih,  Santih Om






                                                                           




BAB I
PENDAHULUAN


1.1   Latar belakang
Kemajuan di bidang teknologi memberikan kemudahan bagi seseorang dalam menjalankan rutinitas. Namun disisi lain, kemajuan teknologi juga berdampak buruk bagi perkembangan anak. Hal ini tak lain karena terlupakannya nilai-nilai leluhur.
Contoh nyata adalah terlupakannya permainan tradisional. Tak sedikit generasi muda yang melupakan permainan tradisional semisal gobak sodor atau yg akrab disebut dengan sebutan “gale-galean” di daerah Gianyar khususnya di desa Keramas. Berangkat dari alasan ini, sejumlah LSM yang konsis terhadap masalah anak menggelar satu acara untuk lebih mendekatkan permainan tradisional dengan anak-anak.
Mengharapkan mereka mau kembali mengenal permainan tradisional tersebut memang sulit, karena disamping teknologi yang tinggi dan tidak sederhana, permainan ini terkesan kuno. Namun sebenarnya banyak nilai-nilai yang dapat dipelajari dari setiap permainan tradisional itu. Kemampuan motorik, pengembangan otak kanan, juga mengembangkan kemampuan bersosialisasi anak, baik dalam bekerjasama maupun dalam memecahkan persoalan, melalui permainan tersebut. Khususnya di kota-kota besar, kini anak-anak banyak terkungkung dalam permainan yang berbeda.



1.2     Rumusan Masalah
     Dari latar belakang diatas kami mengajukan beberapa rumusan masalah, antara lain.
1.2.1     Apa saja faktor – faktor  yang menyebabkan hilangnya permainan anak tradisional?
1.2.2      Apa saja jenis – jenis permainan tradisional?
1.2.3     Bagaimanakah cara memainkan permainan Gobak Sodor (Gale – Galean) ?


2.1        Tujuan Pembuatan Makalah
            Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk sebagai berikut.
1.3.1 Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak Erawan.
1.3.2 Memperkenalkan kepada teman – teman sesama pelajar tentang permainan tradisional Bali, khususnya Gobak Sodor (Gale – Galean).
1.3.3 Ikut melestarikan permainan tradisional Bali.

2.1        Manfaat Pembuatan Makalah
                Manfaat yang kami harapkan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.4.1 Agar teman – teman sesama pelajar mengetahui tentang permainan tradisional Bali, khususnya Gobak Sodor (Gale – Galean).
1.4.2 Agar permainan tradional Bali tetap lestari.
1.4.3 Agar kami dapat menyelesaikan tugas dari Bapak Erawan.

















BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Faktor – Faktor yang Menyebabkan Hilangnya Permainan Tradisional
Di era globalisasi ini, banyak bermunculan permainan alat – alat elektronik yang menggunakan teknologi yang sangat canggih, sehingga membuat para generasi muda tertarik untuk memainkannya dan lupa akan permainan tradisional yang ada di daerah tempat tinggal mereka.
Ada beberapa faktor penyebab hilangnya permainan anak tradisional. Beberapa factor tersebut adalah sebagai berikut.
a)      Sarana dan tempat bermain tidak ada,
b)      Adanya penyempitan waktu, terlebih lagi semakin kompleknya tuntutan zaman terhadap anak yang semakin membebani,
c)      Permainan tradisional terdesak oleh permainan modern dari luar negeri dimana tidak memakan tempat, tak terkendala waktu baik itu siang hari, pagi, sore ataupun malam bisa dilakukan, serta tidak perlu menunggu orang lain untuk bermain,
d)     Terputusnya pewarisan budaya yang dilakukan oleh generasi sebelumnya dimana mereka tidak sempat mencatat, mendata, dan mensosialisasikan sebagai produk budaya masyarakatnya kepada generasi di bawahnya. Budaya instan yang sudah merasuk pada setiap anggota masyarakat sekarang juga memberikan sumbangan hilangnya permainan tradisional. Kita selalu terlena oleh budaya cepat saji, yang penting sudah tersedia dan siap “dimakan “ tanpa harus melalui proses.

2.2. Jenis – Jenis Permainan Tradisional
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki keaneka ragaman budaya dan tradisi. Begitu pula dengan keaneka ragaman permainan – permainan tradisional yang telah ada sejak jaman nenek moyang.
Di setiap daerah memiliki permainan tradisional yang berbeda – beda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya yang disebabkan oleh perbedaan kultur dan kondisi wilayah serta lingkungan di masing – masing daerah. Walaupun terdapat jenis permainan yang sama antara satu wilayah dengan wilayah yang lain, pastinya nama permainan itu berbeda.
Gale-galean / Gobak Sodor

            Terdapat berbagai macam permainan tradisional yang berkembang di daerah Bali. Salah satu permainan tradisional yang cukup popular dikalangan anak-anak adalah permainan Gobak Sodor atau yang akrab disebut permainan Gale – galean.
Gale – galean adalah sejenis permainan daerah dari Bali di Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan  kapur.
Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus  sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.


2.3.   Cara memainkan permainan Gale – Galean (Gobak sodor)

Terdapat berbagai macam permainan tradisional yang berkembang di daerah Bali. Salah satu permainan tradisional yang cukup popular dikalangan anak-anak adalah permainan Gobak Sodor atau yang akrab disebut permainan Gale – galean.
Gale – galean adalah sejenis permainan daerah dari Bali di Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan  kapur.
Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus  sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Berikut ini peraturan – peraturan yang berlaku dalam permainan Gale – Galean (Gobak Sodor) adalah sebagai berikut.
a.       Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang.
b.      Jika 1 kelompok terdiri dsari 4 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m.
c.       Tim penjaga bertugas menjaga agar tim lawan tidak bisa menuju garis finish
d.      Tim lawan berusaha menuju garis finish dengan sayarat tidak tersentuh tim penjaga.
e.       Tim lawan dikatakan menang apabila berhasil balik menuju garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).
f.       Salah satu tim bisa dikatakan menang apabila bisa kembali ke garis start dengan selamat untuk tim lawan dan untuk tim penjaga di katakan menang apa bila bisa menyentuh salah satu anggota tim lawan.


Makalah Paragrag Argumentasi


Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Berkat Beliau m kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Menulis Karangan Argumentasi” dan dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehinga lebih mengenal tentang apa itu argumentasi sekaligus manfaat apabila kita mempelajari pelajaran ini.
Makalah ini juga sebagai persyaratan tugas awal semester pada mata pelajaran Bahasa Indonesi.Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa di pergunakan dengan semestinta.



Kata Pengantar..........................................................   1
Daftar Isi.....................................................................   2
Bab 1 Pendahuluan....................................................   3
1.1   Latar Belakang.......................................................................   3
1.2   Rumusan Masalah..................................................................   3
1.3   Tujuan....................................................................................   3
Bab 2 Pembahasan.....................................................   4
2.1 Pengertian Argumentasi.........................................................   4
2.2 Langkah-langkah Membuat Argumentasi............................   5
2.3 Tehnik Pengembangan Argumentasi....................................   5
Bab 3 Penutup............................................................   6
3.1 Simpulan.................................................................................   6
Daftar Pustaka............................................................................   7






Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
     Sebagaimana kita ketahui bahwa mengarang pada hakikatnya adalah  mengungkapkan atau menyampaikan gagasan, informasi, atau pengalaman melalui bahasa tulis. Pengungkapan atau penyampaian gagasan ini dapat diwujudkan melalui berbagai unsur bahasa. Gagasan dapat diungkapkan melalui kata atau kalimat. Ada gagasan diungkapkan dengan paragraf. Bahkan, gagasan yang lengkap diwujudkan melalui karangan utuh.
Seperti dikemukakan di atas, gagasan dapat diungkapkan melalui bentuk paragraf atau karangan utuh. Penyampaian gagasan melalui karangan dapat dibedakan atas berbagai macam berdasarkan tujuan yang hendak dicapai penulisnya. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai oleh penulisnya, kita mengenal karangan di antaranya argumentasi dan persuasi. Jenis karangan argumentasi dan persuasi tentu sudah pernah
Anda dengar. Paling tidak, istilah ini tidak asing bagi Anda. Agar kedua jenis karangan ini dapat Anda pahami secara benar dan utuh, modul ini akan menyajikan beberapa informasi dan contoh mengenai jenis karangan ini. Informasi-informasi tersebut meliputi karakteristik, langkah-langkah penyusunan, dan contoh jenis karangan argumentasi dan persuasi. Selain itu, modul ini memuat contoh kasus pembelajaran dan latihan penyusunan karangan argumentasi dan persuasi. Urutan materi tersebut
menggambarkan urutan kegiatan pengalaman belajar yang akan Anda ikuti.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat karangan argumentasi dengan benar
2. Bagaimana ciri-ciri dari argumentasi
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara membuat karangan argumentasi dengan benar
2. Mengetahui ciri-ciri dari argumentasi

Bab 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Argumentasi
Yang dimaksud karangan argumentasi ialah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Corak karangan ini termasuk karangan yang paling sulit bila dibandingkan dengan corak karangan yang lain. Dalam hal ini tidak berarti bahwa karangan argumentasi lebih penting atau lebih berharga daripada jenis karangan-karangan yang lainnya, tetapi kesulitan tersebut muncul karena perlu adanya alasan dan atau bukti yang dapat meyakinkan, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan, pendapat, sikap, dan keyakinan kita. Jadi, pada setiap karangan argumentasi selalu kita dapati alasan ataupun bantahan yang memperkuat ataupun menolak sesuatu secara sedemikian rupa guna mempengaruhi keyakinan pembaca sehingga berpihak kepada atau sependapat dengan penulis.

           2.2 Ciri-ciri Argumentasi
Seperti halnya dengan karangan lainnya, karangan Argumentasi juga memiliki ciri-ciri yaitu :

ž    Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
ž    Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
ž    Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
ž    Penutup berisi kesimpulan.
ž    Mengandung data atau fakta yang dapat di pertanggungjawabkan.
ž    Penjelasannya disampaikans ecaralogis.



2.3 Langkah Menulis Karangan Argumentasi
Dalam penulisan karangan argumentasi, kita harus bertumpuan pada langkah-langkah penulisan yang telah disediakan sebagai persyaratan dari karangan argumentasi yang baik, berikut langkah-langkah penulisan karangan argumentasi :
ž  Menentukan lebih dahulu topik argumentasi kita, misalnyaPentingnya Swasembada Bahan Makanan untuk Kepentingan Ketahanan dan Pertahanan Negara”
ž  Menentukan tujuan kita berargumentasi dalam penulisan itu, misalnya sebagai berikut. Meyakinkan pembaca bahwa swasembada pangan merupakan sarana yang ampuh untuk memperkuat ketahanan dan pertahanan negara.
ž  Agar pembaca dapat meyakini uraian seperti di atas, kita perlu mencari bahan yang cukup dan dapat dikembangkan dari topik yang telah dipilih.
ž  Menyusun kerangka karangan berdasarkan topik dan tujuan yang telah kita tentukan.

2.4 Tehnik Pengembangan Argumentasi
Karangan argumentasi sering dikembangkan dari pemaparan hal-hal yang khusus untuk mencapai suatu generalisasi, dan kadang-kadang juga dibangun mulai dari pemaparan yang general (umum) ke pemaparan hal-hal yang khusus.
     Oleh karena itu, kita mengenal dua teknik ngembangan argumentasi yang dapat di pilih, yaitu: (1) teknik induktif, dan (2) teknik deduktif. Teknik induksi ada tiga macam, yaitu (a) generalisasi, (b) analogi, dan (c) hubungan sebab-akibat.
Pengertian :
ž  Teknik Induktif adalah teknik yang didasarkan pada pengamatan langsung atas bukti nyata dan disempurnakan dengan simpulan.
ž  Teknik deduktif teknik yang didasarkan atas data yang sudah ada.
ž  Induksi Generalisasi adalah metode induksi yang menghasilkan satu kesimpulan umum berdasarkan data yang ada.
ž  Induksi Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan.
ž  Induksi Sebab-akibat adalah pengembangan dengan cara berpikir kausalitas


       Bab 3 Penutup
        3.1 Simpulan
Karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Jadi, pada setiap karangan argumentasi selalu terdapat alasan (argumen) ataupun bantahan yang memperkuat ataupun menolak sesuatu secara sedemikian rupa guna mempengaruhi keyakinan pembaca. Pengembangan argumentasi dengan teknik induktif adalah
penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan mengemukakan lebih dahulu buktibukti
kemudian diambil kesimpulan yang bersifat umum. Adapun pengembangan
argumentasi dengan teknik deduktif dimulai dengan suatu kesimpulan umum yang
kemudian disusul uraian mengenai hal-hal yang khusus. Alasan-alasan atau bukti-bukti
yang terdapat dalam argumentasi deduktif ini disebut premis.




Daftar Pustaka
Sumber :



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger