Pages

Minggu, 04 Maret 2012

Gale-galean (gobak sodor)




KATA PENGANTAR

Om Swastiastu

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Shang Hyang Widhi Wasa atas anugerahnya sehingga dalam kesempatan kali ini, kami dapat menyelesaikan tugas olahraga yang berupa makalah yang membahas tentang permainan tradisional yaitu “Gale Galean
kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan membantu dalam penulisan karya ilmiah ini.
Kami meminta maaf yang sebesar besarnya jika ada kesalahan kata baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kami menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Kami mengucapkan terima kasih atas kritikan dan saran yang membangun.


Om Santih, Santih,  Santih Om






                                                                           




BAB I
PENDAHULUAN


1.1   Latar belakang
Kemajuan di bidang teknologi memberikan kemudahan bagi seseorang dalam menjalankan rutinitas. Namun disisi lain, kemajuan teknologi juga berdampak buruk bagi perkembangan anak. Hal ini tak lain karena terlupakannya nilai-nilai leluhur.
Contoh nyata adalah terlupakannya permainan tradisional. Tak sedikit generasi muda yang melupakan permainan tradisional semisal gobak sodor atau yg akrab disebut dengan sebutan “gale-galean” di daerah Gianyar khususnya di desa Keramas. Berangkat dari alasan ini, sejumlah LSM yang konsis terhadap masalah anak menggelar satu acara untuk lebih mendekatkan permainan tradisional dengan anak-anak.
Mengharapkan mereka mau kembali mengenal permainan tradisional tersebut memang sulit, karena disamping teknologi yang tinggi dan tidak sederhana, permainan ini terkesan kuno. Namun sebenarnya banyak nilai-nilai yang dapat dipelajari dari setiap permainan tradisional itu. Kemampuan motorik, pengembangan otak kanan, juga mengembangkan kemampuan bersosialisasi anak, baik dalam bekerjasama maupun dalam memecahkan persoalan, melalui permainan tersebut. Khususnya di kota-kota besar, kini anak-anak banyak terkungkung dalam permainan yang berbeda.



1.2     Rumusan Masalah
     Dari latar belakang diatas kami mengajukan beberapa rumusan masalah, antara lain.
1.2.1     Apa saja faktor – faktor  yang menyebabkan hilangnya permainan anak tradisional?
1.2.2      Apa saja jenis – jenis permainan tradisional?
1.2.3     Bagaimanakah cara memainkan permainan Gobak Sodor (Gale – Galean) ?


2.1        Tujuan Pembuatan Makalah
            Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk sebagai berikut.
1.3.1 Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak Erawan.
1.3.2 Memperkenalkan kepada teman – teman sesama pelajar tentang permainan tradisional Bali, khususnya Gobak Sodor (Gale – Galean).
1.3.3 Ikut melestarikan permainan tradisional Bali.

2.1        Manfaat Pembuatan Makalah
                Manfaat yang kami harapkan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.4.1 Agar teman – teman sesama pelajar mengetahui tentang permainan tradisional Bali, khususnya Gobak Sodor (Gale – Galean).
1.4.2 Agar permainan tradional Bali tetap lestari.
1.4.3 Agar kami dapat menyelesaikan tugas dari Bapak Erawan.

















BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Faktor – Faktor yang Menyebabkan Hilangnya Permainan Tradisional
Di era globalisasi ini, banyak bermunculan permainan alat – alat elektronik yang menggunakan teknologi yang sangat canggih, sehingga membuat para generasi muda tertarik untuk memainkannya dan lupa akan permainan tradisional yang ada di daerah tempat tinggal mereka.
Ada beberapa faktor penyebab hilangnya permainan anak tradisional. Beberapa factor tersebut adalah sebagai berikut.
a)      Sarana dan tempat bermain tidak ada,
b)      Adanya penyempitan waktu, terlebih lagi semakin kompleknya tuntutan zaman terhadap anak yang semakin membebani,
c)      Permainan tradisional terdesak oleh permainan modern dari luar negeri dimana tidak memakan tempat, tak terkendala waktu baik itu siang hari, pagi, sore ataupun malam bisa dilakukan, serta tidak perlu menunggu orang lain untuk bermain,
d)     Terputusnya pewarisan budaya yang dilakukan oleh generasi sebelumnya dimana mereka tidak sempat mencatat, mendata, dan mensosialisasikan sebagai produk budaya masyarakatnya kepada generasi di bawahnya. Budaya instan yang sudah merasuk pada setiap anggota masyarakat sekarang juga memberikan sumbangan hilangnya permainan tradisional. Kita selalu terlena oleh budaya cepat saji, yang penting sudah tersedia dan siap “dimakan “ tanpa harus melalui proses.

2.2. Jenis – Jenis Permainan Tradisional
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki keaneka ragaman budaya dan tradisi. Begitu pula dengan keaneka ragaman permainan – permainan tradisional yang telah ada sejak jaman nenek moyang.
Di setiap daerah memiliki permainan tradisional yang berbeda – beda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya yang disebabkan oleh perbedaan kultur dan kondisi wilayah serta lingkungan di masing – masing daerah. Walaupun terdapat jenis permainan yang sama antara satu wilayah dengan wilayah yang lain, pastinya nama permainan itu berbeda.
Gale-galean / Gobak Sodor

            Terdapat berbagai macam permainan tradisional yang berkembang di daerah Bali. Salah satu permainan tradisional yang cukup popular dikalangan anak-anak adalah permainan Gobak Sodor atau yang akrab disebut permainan Gale – galean.
Gale – galean adalah sejenis permainan daerah dari Bali di Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan  kapur.
Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus  sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.


2.3.   Cara memainkan permainan Gale – Galean (Gobak sodor)

Terdapat berbagai macam permainan tradisional yang berkembang di daerah Bali. Salah satu permainan tradisional yang cukup popular dikalangan anak-anak adalah permainan Gobak Sodor atau yang akrab disebut permainan Gale – galean.
Gale – galean adalah sejenis permainan daerah dari Bali di Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan  kapur.
Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus  sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Berikut ini peraturan – peraturan yang berlaku dalam permainan Gale – Galean (Gobak Sodor) adalah sebagai berikut.
a.       Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang.
b.      Jika 1 kelompok terdiri dsari 4 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m.
c.       Tim penjaga bertugas menjaga agar tim lawan tidak bisa menuju garis finish
d.      Tim lawan berusaha menuju garis finish dengan sayarat tidak tersentuh tim penjaga.
e.       Tim lawan dikatakan menang apabila berhasil balik menuju garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).
f.       Salah satu tim bisa dikatakan menang apabila bisa kembali ke garis start dengan selamat untuk tim lawan dan untuk tim penjaga di katakan menang apa bila bisa menyentuh salah satu anggota tim lawan.


Makalah Paragrag Argumentasi


Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Berkat Beliau m kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Menulis Karangan Argumentasi” dan dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehinga lebih mengenal tentang apa itu argumentasi sekaligus manfaat apabila kita mempelajari pelajaran ini.
Makalah ini juga sebagai persyaratan tugas awal semester pada mata pelajaran Bahasa Indonesi.Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa di pergunakan dengan semestinta.



Kata Pengantar..........................................................   1
Daftar Isi.....................................................................   2
Bab 1 Pendahuluan....................................................   3
1.1   Latar Belakang.......................................................................   3
1.2   Rumusan Masalah..................................................................   3
1.3   Tujuan....................................................................................   3
Bab 2 Pembahasan.....................................................   4
2.1 Pengertian Argumentasi.........................................................   4
2.2 Langkah-langkah Membuat Argumentasi............................   5
2.3 Tehnik Pengembangan Argumentasi....................................   5
Bab 3 Penutup............................................................   6
3.1 Simpulan.................................................................................   6
Daftar Pustaka............................................................................   7






Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
     Sebagaimana kita ketahui bahwa mengarang pada hakikatnya adalah  mengungkapkan atau menyampaikan gagasan, informasi, atau pengalaman melalui bahasa tulis. Pengungkapan atau penyampaian gagasan ini dapat diwujudkan melalui berbagai unsur bahasa. Gagasan dapat diungkapkan melalui kata atau kalimat. Ada gagasan diungkapkan dengan paragraf. Bahkan, gagasan yang lengkap diwujudkan melalui karangan utuh.
Seperti dikemukakan di atas, gagasan dapat diungkapkan melalui bentuk paragraf atau karangan utuh. Penyampaian gagasan melalui karangan dapat dibedakan atas berbagai macam berdasarkan tujuan yang hendak dicapai penulisnya. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai oleh penulisnya, kita mengenal karangan di antaranya argumentasi dan persuasi. Jenis karangan argumentasi dan persuasi tentu sudah pernah
Anda dengar. Paling tidak, istilah ini tidak asing bagi Anda. Agar kedua jenis karangan ini dapat Anda pahami secara benar dan utuh, modul ini akan menyajikan beberapa informasi dan contoh mengenai jenis karangan ini. Informasi-informasi tersebut meliputi karakteristik, langkah-langkah penyusunan, dan contoh jenis karangan argumentasi dan persuasi. Selain itu, modul ini memuat contoh kasus pembelajaran dan latihan penyusunan karangan argumentasi dan persuasi. Urutan materi tersebut
menggambarkan urutan kegiatan pengalaman belajar yang akan Anda ikuti.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat karangan argumentasi dengan benar
2. Bagaimana ciri-ciri dari argumentasi
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara membuat karangan argumentasi dengan benar
2. Mengetahui ciri-ciri dari argumentasi

Bab 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Argumentasi
Yang dimaksud karangan argumentasi ialah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Corak karangan ini termasuk karangan yang paling sulit bila dibandingkan dengan corak karangan yang lain. Dalam hal ini tidak berarti bahwa karangan argumentasi lebih penting atau lebih berharga daripada jenis karangan-karangan yang lainnya, tetapi kesulitan tersebut muncul karena perlu adanya alasan dan atau bukti yang dapat meyakinkan, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan, pendapat, sikap, dan keyakinan kita. Jadi, pada setiap karangan argumentasi selalu kita dapati alasan ataupun bantahan yang memperkuat ataupun menolak sesuatu secara sedemikian rupa guna mempengaruhi keyakinan pembaca sehingga berpihak kepada atau sependapat dengan penulis.

           2.2 Ciri-ciri Argumentasi
Seperti halnya dengan karangan lainnya, karangan Argumentasi juga memiliki ciri-ciri yaitu :

ž    Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
ž    Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
ž    Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
ž    Penutup berisi kesimpulan.
ž    Mengandung data atau fakta yang dapat di pertanggungjawabkan.
ž    Penjelasannya disampaikans ecaralogis.



2.3 Langkah Menulis Karangan Argumentasi
Dalam penulisan karangan argumentasi, kita harus bertumpuan pada langkah-langkah penulisan yang telah disediakan sebagai persyaratan dari karangan argumentasi yang baik, berikut langkah-langkah penulisan karangan argumentasi :
ž  Menentukan lebih dahulu topik argumentasi kita, misalnyaPentingnya Swasembada Bahan Makanan untuk Kepentingan Ketahanan dan Pertahanan Negara”
ž  Menentukan tujuan kita berargumentasi dalam penulisan itu, misalnya sebagai berikut. Meyakinkan pembaca bahwa swasembada pangan merupakan sarana yang ampuh untuk memperkuat ketahanan dan pertahanan negara.
ž  Agar pembaca dapat meyakini uraian seperti di atas, kita perlu mencari bahan yang cukup dan dapat dikembangkan dari topik yang telah dipilih.
ž  Menyusun kerangka karangan berdasarkan topik dan tujuan yang telah kita tentukan.

2.4 Tehnik Pengembangan Argumentasi
Karangan argumentasi sering dikembangkan dari pemaparan hal-hal yang khusus untuk mencapai suatu generalisasi, dan kadang-kadang juga dibangun mulai dari pemaparan yang general (umum) ke pemaparan hal-hal yang khusus.
     Oleh karena itu, kita mengenal dua teknik ngembangan argumentasi yang dapat di pilih, yaitu: (1) teknik induktif, dan (2) teknik deduktif. Teknik induksi ada tiga macam, yaitu (a) generalisasi, (b) analogi, dan (c) hubungan sebab-akibat.
Pengertian :
ž  Teknik Induktif adalah teknik yang didasarkan pada pengamatan langsung atas bukti nyata dan disempurnakan dengan simpulan.
ž  Teknik deduktif teknik yang didasarkan atas data yang sudah ada.
ž  Induksi Generalisasi adalah metode induksi yang menghasilkan satu kesimpulan umum berdasarkan data yang ada.
ž  Induksi Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan.
ž  Induksi Sebab-akibat adalah pengembangan dengan cara berpikir kausalitas


       Bab 3 Penutup
        3.1 Simpulan
Karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Jadi, pada setiap karangan argumentasi selalu terdapat alasan (argumen) ataupun bantahan yang memperkuat ataupun menolak sesuatu secara sedemikian rupa guna mempengaruhi keyakinan pembaca. Pengembangan argumentasi dengan teknik induktif adalah
penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan mengemukakan lebih dahulu buktibukti
kemudian diambil kesimpulan yang bersifat umum. Adapun pengembangan
argumentasi dengan teknik deduktif dimulai dengan suatu kesimpulan umum yang
kemudian disusul uraian mengenai hal-hal yang khusus. Alasan-alasan atau bukti-bukti
yang terdapat dalam argumentasi deduktif ini disebut premis.




Daftar Pustaka
Sumber :



Selasa, 21 Februari 2012

8 Sikap Wanita Yang Disukai Pria


Wanita Solehah Perhiasan Indah di Dunia. Inilah salah satu persediaan kita untuk menjadi wanita yang disukai oleh suami. Banyak lelaki yg terpikat pada wanita yg bersikap keibuan, lembut, mengambil berat dan penuh kasih sayang. Wajah yg keibuan mampu membuat lelaki berasa tenteram ketika sedang stress, cemas dan gelisah dan senang hati ketika mahu bermanja. Jangan tunggu sampai melahirkan baru nak tonjolkan sikap keibuan. Setiap wanita ada potensi keibuan dalam diri masing-masing.
Berikut silahkan dibaca : 

1. Keanak-anakkan

Dalam batas yg wajar, sifat keanak-anakan seorang wanita menjadi daya tarikan di mata lelaki. Mereka berasa terhibur dengan keletah anda. Tetapi tentulah bukan sifat keanak-anakkan yang melampau dan menyakitkan hati tetapi sikap keanak-anakan yang menyenangkan. Misalnya, kemanjaan wanita yangmembangkitkan naluri kebapaan dan kelakian lelaki. Wanita ceria membuat lelaki lebih berghairah.


2. Penuh Pengertian

Sikap pengertian wanita membuat lelaki berasa dihargai dan diterima seadanya. Sikap ini tercermin dari perasaan mudah memaafkan,
memilih waktu yang tepat untuk berbincang masalah dan sebagainya. Contohnya ketika lelaki melakukan kesilapan, wanita yang berpengertian tidak terus mengeluarkan kata-kata yang kasar atau menuduh bukan2 sebaliknya cuba mengerti duduk persoalannya.


3. Menghargai

Wanita yang menghargai lelaki adalah wanita idaman lelaki. Berbeza dengan wanita yang suka diperlakukan dengan lembut, lelaki suka dihargai, dipuji dengan tulus ikhlas dan diberi kepercayaan. Penghargaan dari wanita membuat lelaki berasa bangga.


4. Menjaga Penampilan

Lelaki menyukai wanita yang pandai menjaga penampilannya agar sentiasa kelihatan cantik, bersih, kemas dan menarik. Penampilan yang baik menunjukkan wanita tersebut menghargai dirinya. Dia akan murah senyuman, pandai merawat tubuhnya, meningkatkan kualiti hidupnya dan memberi yang terbaik kepada dirinya. Dia suka dan bersyukur dengan dirinya dan secara tidak langsung memancarkan pesona yg menyebabkan elaki juga menyukainya. Apabila sudah berumahtangga, wanita tersebut terus menjaga penampilan dirinya dan kesihatan tubuh badan walau sudah beranak-pinak. Siapa yang tidak suka isteri yang masih kelihatan cantik dan ramping walau dah punya anak 3??


5. Pandai berbicara

Lelaki tertarik dengan wanita yang pandai berkomunikasi dan boleh diajak berbual. Walau topik perbualan yang disukai lelaki berbeza dengan topik kegemaran wanita, wanita tersebut dapat mengimbanginya. Dia bukan sekadar teman berbual yang pasif, tetapi dapat memberi respon dan pendapat yang baik. Dia juga tahu menjadi pendengar yang baik, serta mengalihkan topik yang agak serius kepada perbualan yang lebih menarik. Lelaki juga suka dengan wanita yang suka bergurau dan pandai berjenaka serta boleh menerima jenaka lelaki dengan baik dan berfikiran terbuka.


6. Pandai Bergaul dan Menyesuaikan Diri

Wanita yang pandai bergaul dan menyesuaikan diri mempunyai nilai lebih di mata lelaki. Wanita tersebut tahu menghadapi orang yang lebih tua dan cara berhadapan dengan orang yang lebih muda. Apabila berhadapan dengan suasana yang baru, wanita tersebut tidak gentar malah cepat menyesuaikan diri. Dia mudah di ajak ke mana saja dan tidak kekok samada di bandar atau di kampung.


7. Menghormati Diri Sendiri

Lelaki suka dengan wanita yang menghormati dirinya sendiri sebagai seorang wanita, bersikap sopan dan mempunyai etika. Wanita yang menghormati dirinya sendiri mempunyai keyakinan dan tahu apa yg baik dan buruk diperlakukan oleh seorang lelaki terhadap dirinya. Jadi dia tahu apa yg dia inginkan dan mahu elakkan serta menjaga maruah dirinya. Dia tidak akan merendah-rendahkan dirinya dan tidak akan membiarkan lelaki memperlakukan dirinya sesuka hati.


8. Simpati dan prihatin

Lelaki suka wanita yang murah hati, mengambil berat, simpati pada nasib yg susah, sayangkan kanak-kanak dan tidak memilih bulu. Kebaikan yang wajar dan spontan mencerminkan hati yang mulia. Ada kecantikan dalaman pada dirinya yang memancar keluar dengan indah & mempesona…

Inilah sifat seorang wanita yang sempurna…
Sumber TentangCinta

Cara Agar Blog Bisa Terdeteksi Search Engine

Salam gan,,, kali ini saya akan mposting tips agar blog kita bisa terdeteksi search engine... Ini sih sudah umum ya gan,,, Tapi bagi yang belum tahu silahkan baca,,,
Ini pengalaman yang saya lakukan gan... Silahkan baca langsung gan...


2. Submit alamat blog / situs ke web direktori terkenal
www.dmoz.org
3. promosi baik-baik
- pasang signature email kita yang ada link blog atau website kita (hati-hati email kita diangap spam)
- pasang signature di komentar blog atau forum walaupun nofollow
- pasang iklan di iklan online gratisan
- masukkan blog kita di web direktori lokal dan internasional sebanyak-banyaknya
- daftar direktori blog seperti blog-indonesia.com
- pakai pakaian atau atribut yang ada tulisan alamat situs kita
- kalau kenalan sama orang lain di internet jangan lupa promosi blog kita.
- pasang link blog kita di profil friendster, facebook, hi5, myspace, dan lain-lain.
4. rajin menebar link blog aktif kita di internet
carilah forum atau blog yang memperbolehkan kita posting link aktif follow web kita di situsnya. seperti memberi komentar atau respon balasan thread di forum komunitas dengan melampirkan link di signature kita. cara ini lumayan ampuh untuk menarik pengunjung dan banyak bot search engine.

Sabtu, 18 Februari 2012

Fakta Tentang Hujan

Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara tropis, ciri umum wilayah yang disebut tropis adalah memiliki curah hujan yang banyak. Dalam thread ini akan kita bahas tentang fenomena keunikan hujan dan fakta yang mungkin terlewatkan dari kita.

1. Rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam.


 
2. Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepat-an yang lebih rendah. Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tidak memiliki sifat gesekan (bayangkan jika hujan terjadi seperti gelembung air yang besar yang turun dari langit), bumi akan menghadapi kehancuran setiap turun hujan.

3. Ketinggian minimum awan hujan adalah 1.200 meter.

4. Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm.

5. Awan hujan pun dapat ditemui pada ketinggian 10.000 meter.

6. Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi.

7. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505x1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan “takaran”.



Sumber : 7beritaunik

Orang Pertama Yang Menemukan Fotografi Dan Kamera


http://i218.photobucket.com/albums/cc129/truebluesky/people/LouisDaguerre.jpg
Fotografi! Tak lain dari  Louis Jacques Mande Daguerre-lah orang yang di tahun 1830-an berhasil menemukan fotografi praktis.

Daguerre dilahirkan tahun 1787 di kota Cormeilles di Perancis Utara. Waktu mudanya dia seniman. Pada umur pertengahan tiga puluhan dia merancang “diograma”, barisan lukisan pemandangan yang mempesona bagusnya, dipertunjukkan dengan bantuan efek cahaya. Sementara dia menggarap pekerjaan itu, dia menjadi tertarik dengan pengembangan suatu mekanisme untuk secara otomatis melukiskan kembali pemandangan yang ada di dunia tanpa menggunakan kwas atau cat. Dengan kata lain: kamera!

Tingkat pertama perancangan alat kamera yang bisa berfungsi tidak berhasil. Di tahun 1827 dia ketemu Joseph Nicephore Niepce yang juga sedang mencoba (dan sejauh itu lebih sukses) menciptakan kamera. Dua tahun kemudian mereka menjadi kongsi. Di tahun 1833 Niepce meninggal, tetapi Daguerre tetap tekun meneruskan percobaannya. Menjelang tahun 1837 dia sudah berhasil mengembangkan sebuah sistem praktis fotografi yang disebutnya “daguerreotype.”
Tahun 1839 Daguerre memberitahu publik secara terbuka tanpa mempatenkannya. Sebagai imbalan, pemerintah Perancis menghadiahkan pensiun seumur hidup kepada baik Daguerre maupun anak Niepce. Pengumuman penemuan Daguerre menimbulkan kegemparan penduduk. Daguerre merupakan seorang pahlawan saat itu, ditaburi rupa-rupa penghormatan, sementara metode “daguerreotype” dengan cepat berkembang menjadi hal yang digunakan oleh umum. Daguerre sendiri segera pensiun. Dia meninggal tahun 1851 di kota asalnya dekat Paris.

Tak banyak penemuan teknologi yang begitu banyak digunakan awam seperti halnya fotografi. Dia digunakan di hampir tiap bidang penyelidikan ilmu. Begitu juga di bidang industri dan militer. Sarana yang vital di kalangan rakyat biasa, hobbi menyenangkan buat berjuta orang. Fotografi ambil bagian dalam penyebaran penerangan (atau penipuan untuk mengelabui orang lewat informasi palsu), di bidang pendidikan, jurnalistik dan iklan. Berhubung fotografi mampu dengan cepat mengingatkan orang akan masa lampaunya, dia menjadi sarana suvenir dan kenang-kenangan yang tersebar luas. Sinematografi, tentu saja, merupakan perkembangan berikutnya yang punya arti penting-selain melayani dan merupakan sarana hiburan yang tak bisa diabaikan-juga saina banyak digunakan setara dengan foto “diam.”

Tak ada penemuan ilmiah yang dilakukan oleh seseorang sendirian tanpa ada petunjuk dari orang-orang sebelumnya seperti Daguerre. “Kamera obscura” (alat serupa dengan kamera tetapi tanpa film) telah diketemukan orang delapan abad sebelum Daguerre. Di abad ke-16, Girolamo Cardano membuat langkah menempatkan lensa di muka “kamera obscura” terbuka. Ini merupakan langkah penting menuju lahirnya kamera modern. Tetapi karena bayangan yang dihasilkan tidak tahan lama samasekali, sulitlah dianggap sebuah fotografi. Penemuan pemula lainnya diketemukan tahun 1727 oleh Johann Schulze yang menemukan bahwa garam perak sangat sensitif terhadap cahaya. Meskipun dia gunakan penemuan ini untuk membuat gambar sementara, Schulze tak punya gambaran bagaimana cara semestinya meneruskan gagasannya.
Pendahulu yang dekat dengan apa-apa yang berhasil diperbuat Daguerre adalah Niepce yang kemudian menjadi partner Daguerre. Sekitar tahun 1829 Niepce menemukan bahwa batuan tebal hitam dari Judea, sejenis aspal, sangat peka terhadap cahaya. Dengan menggabungkan benda peka cahaya dengan “kamera obscura,” Niepce berhasil membuat foto pertama di dunia (salah satu yang dijepretnya tahun 1826 masih ada hingga sekarang). Atas dasar itu, beberapa orang menganggap Niepce-lah yang layak dianggap sebagai penemu fotografi. Tetapi sistem fotografi Niepce sepenuhnya tidak praktis karena memerlukan tidak kurang dari delapan jam untuk pengambilannya dan itu pun cuma menghasilkan gambar yang guram.
Kamera resmi Daguerre yang diprodusir iparnya, Alphonse Girous, dibubuhi cap yang berbunyi: “Tanpa tanda tangan M. Daguerre dan tanda M. Giroux, tidak terjamin.”karena itu punya arti praktis yang berlebih.

Pada metode Daguerre, gambar direkam di atas lembar yang berlapis “iodide perak”. Waktu pengambilan yang dibutuhkan antara 15-20 menit sudah cukup memadai walau berabe bawanya karena berat, toh berguna. Dua tahun sesudah Daguerre mempertunjukkan ciptaannya di depan umum, orang-orang usul penyempurnaan: penambahan “cairan perak” pada “iodide perak” yang peka cahaya. Perubahan kecil ini punya pengaruh banyak mengurangi waktu yang diperlukan buat pemotretan, karena itu punya arti praktis yang berlebih.

Tahun 1839, sesudah Daguerre mengumumkan secara terbuka hasil penemuan fotografinya, William Henry Talbot, seorang ilmuwan Inggris, memberitahukan pula bahwa dia telah mengembangkan metode fotografi lain, lewat cara pencetakan negatif, seperti dilakukan orang sekarang ini. Menarik untuk dicatat, Talbot sesungguhnya sudah memprodusir alat potret di tahun 1835, dua tahun sebelum keluarnya model Daguerre. Talbot, yang juga melibatkan diri dalam pelbagai proyek, tidak lekas-lekas meneruskan eksperimen fotografinya. Kalau saja hal ini dilakukannya, mungkin sekali dia bisa memprodusir alat potret yang komersil sebelum Daguerre melakukannya, dan bisa dianggap sebagai penemu fotografi.

Tahun-tahun sesudah Daguerre dan Talbot, beruntun dilakukan orang pelbagai penyempurnaan: proses lembaran basah, proses lembaran kering, rol film modern, film berwarna, film bioskop, polaroid dan xerografi. Kendati banyak orang yang terlibat dalam pengembangan fotografi, saya anggap Louis Daguerre-lah orang yang paling banyak beri sumbangan pikiran. Tak ada sistem yang patut dipakai sebelum Daguerre dan sistem yang dikembangkannya paling praktis dan paling diterima secara luas. Lebih dari itu, penyiaran yang luas dari hasil penemuannya merupakan daya dorong buat penyempurnaan-penyempurnaan selanjutnya. Memang benar, fotografi yang kita kenal sekarang jauh berbeda dengan sistem Daguerre, tetapi walaupun misalnya tidak ada penyempurnaan apa pun, toh apa yang dibuat Daguerre sudah dapat dimanfaatkan

Sumber : 7beritaunik

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger